Rabu, September 05, 2012

___BLEACH 506: The Fire 2___ By: Zera Yussavel Octavian

BLEACH 506 (versi teks)

x
x
x

Soul society tengah dihancurkan...!!! Dan ketika setiap orang berpikir sudah tidak ada lagi harapan...

Sekarang tempat pertarungan antara Kyoraku dan salah satu Stern Ritter yang terlihat sudah tua berkacamata dibanjiri oleh warna merah kentalnya darah. Dan tentunya pemilik darah itu ialah si Stern Ritter tua. Ia tampak mulai kewalahan melawan sang kapten divisi 8 yang sebelumnya telah diremehkannya.

“Sungguh hebat” guman Stern ritter itu pelan.
“mengagumkan ketika kau bisa mendapatkan kembali semangat juang mu… tentu saja. Tapi kau salah..” lanjutnya seraya menatap Kyoraku tajam.

x
x
x

“sudah 1000 tahun tidak bertemu… Juha Bach.” Kata sebuah suara yang berhasil membuat Juha Bach si Pemimpin Vandenrich menoleh ke pemilik suara itu.

“aku datang kesini… untuk menghancurkanmu..” lanjut suara itu yang tak lain pemiliknya ialah Soutaichou. Tak jauh dari tempat itu, Soutaichou berdiri dengan reiatsu yang membara. Walaupun terlihat tenang, mungkin ia tengah merasa marah melihat musuhnya tengah merusak Soul Society.

x
x
x

“pemimpin kami akan mengalahkan pemimpinmu…” ucap sang Stern ritter berkacamata kepada Kyoraku. Dia seolah-olah yakin akan ucapannya.

“dan itu karena…” ucapnya terpotong.
“bukan hanya kau orang yang mendapatkan kembali semangat untuk bertarung karena pertarungan pemimpinmu…!!” lanjutnya.

x
x
x

___BLEACH 506: The Fire 2___

x
x
x

Beralih lagi ke tempat Soutaichou yang tengah berhadapan dengan Juha Bach si pemimpin Vandenreich. Soutaichou yang tengah berdiri itu tiba-tiba diserang oleh tiga orang stern ritter sekaligus.

“Berani sekali kau datang kemari dan melawan pemimpin kami...” ujar salah satu dari mereka yang diketahui bernama Nanana Najahkoop.

“Inilah akhirnya...” As Nodt yang juga ingin menyerang mulai bersuara.

“Matilah kau, Tua bangka!!!” teriak yang lain nya yang masih belum diketahui namanya.

Soutaichou yang mengetahui keberadaan musuhnya itu hanya menatap datar mereka. Ia sama sekali tak getar sedikit pun, ia masih tak bergeming walaupun serangan dari musuhnya tengah dilancarkan.

Dan sebuah ledakan pun kembali terdengar.

x
x
x

“Itu benar... Kami sudah salah,” ujar Kyoraku tenang. Namun, sebuah senyuman terukir di wajah kapten divisi 8 itu.


DUUAARR!!

Sebuah ledakan lagi-lagi terjadi, sungguh ledakan yang sangat kuat diiringi perubahan reiatsu yang begitu pekat. Dan api pun mulai membara di daerah sekitar ledakan. Hal itu sukses membuat stern ritter tua berkacamata itu terkejut menyadarinya.

“Tapi dengan Yama-jii... Itu tidak ada apa-apanya,” ucap Kyoraku.

x
x
x

beralih lagi ke situasi panas dimana Soutaichou berada. Ledakan yang sebelumnya terjadi terjata bersumber dari kemarahan Soutaichou. Ia kini memegang zanpakutonya dengan kobaran api yang mulai redup. Dan jelas saja ia telah berhasil menghanguskan 3 stern ritter yang mencoba menyerangnya beberapa waktu lalu.

“Orang bodoh.,” ucap Soutaichou datar.

“Itu salah mereka karena telah mencampuri pertarunganku,” Juha Bach pun mulai bersuara, ia sekarang berjalan mendekati Soutaichou.

Namun Soutaichou masih berdiri tenang, walau tampaknya ingin mengucapkan sesuatu.

“Apa? Tatapan matamu terlihat seperti kau ingin mengatakan sesuatu...” tuka Juha Bach.

Tiba-tiba, Soutaichou mengayunkan Zanpakutonya ke arah Juha Bach, mencoba menyerangnya dan hal itu sukses membuat Juha Bach terkejut.

“Yang Mulia!!!”

“Kau belum berubah, Juha Bach! Tapi sepertinya cara jahatmu itu juga kan berakhir sampai disini.” Tutur Soutaichou.

“Kau telah bertambah tua, Shigekuni Yamamoto. Bagaimanapun, caramu melampiaskan kemarahanmu... mengingatkanku ketika kau muda.” Kata Juha Bach.

“Omong kosong!!!” teriak Yamamoto.

Pertarungan pun kembali terjadi di antara kedua nya.

“Akhirnya kau mengeluarkan pedangmu,” ujar Soutaichou ketika melihat Juha Bach menggenggam pedangnya.

“Kau berkata seakan-akan kau menungguku melakukan itu,” balas Juha Bach.

“Aku sungguh-sungguh menunggunya” jawab Soutaichou.

“Jadi aku bisa... menremukkan dagingmu, darah, pedang, dan jiwamu... menjadi potongan-potongan kecil.” Lanjut Soutaichou yang sukses membuat Juha Bach kaget mendengarnya.


Nyala api telah lenyap


“Bankai” ucap Yamamoto pelan.
“Zonka no Tachi...” (Long sword of the remaining flame...)

x
x
x

BLEACH 506 –End-

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

By: Zera Yussavel Octavian