Rabu, September 26, 2012

Bleach chapter 509 text version. "TENCHI KAIJIN"

Bleach chapter 509 text version by Komik Bleach Bahasa Indonesia

PETARUNG PEDANG TERTUA TELAH MENYUDUTKAN MUSUHNYA....

Terlihat beberapa tangan tak berkulit yang begitu saja muncul oleh bankai yang soutaichou gunakan

"apa... Apa ini, apa-apaan ini?" ucap juha bach terbata-bata dengan mata yang terbuka lebar dan expresi wajah tak percaya melihat tengkorak-tengkorak yang berdiri tepat didepannya

"KAKA JUUMAN OKUSHI DAISOU-JIN" ucap soutaibchou dingin

"menggunakan panas dari pedangku lalu dialirkan pada mereka! Aku tak bisa membangkitkan orang-orang yang sudah kubunuh, mayat-mayat ini akan menjadi pasukanku dan menyerang siapapun yang menjadi musuhku! HINGGA MENJADI DEBU" ucap soutaicho dengan penekanan pada kata terakhirnya

"heh, sangat menakjubkan seorang pemimpin shinigami dapat membangkitkan orang yang telah mati, kau adalah aib bagi para shinigami! Shigekuni Yamamoto" teriak juha bach marah

"jangan kira..." ucap juha bach melompat ke arah sang soutaichou

"...ini dapat menghentikanku!" sambung juha bach yang meluncur untuk menyerang soutaicho namun sekumpulan tengkorak mencul didepan juha bach untuk menahan serangnya kepada soutaichou

"kau banyak bicara... Tapi matamu tidak sehebat mulutmu, lihatlah lebih dekat, lihatlah wajah-wajah mereka! Mereka adalah orang yang telah kau hancurkan!" ucap soutaichou seperti sebuah perintah.
Juha bach pun menatap ke arah tengkorak didepannya lalu terlihat bayangan seorang pria

"...zeidritz" ucap juha bach kaget

"algora... Hubert..!!" untuk kesekian kalinya juha bach kaget karna saat menoleh ke belakang ia melihat 2 tengkorak yang ternyata adalah orang yang ia kenal

"bagaimana rasanya? Mengalahkan orang yang telah menggunakan bawahanmu!" ucap soutaichou yang masih saja diselimuti kobaran api diseluruh tubuhnya

"shigekuni yamamoto, kau..." ucap juha bach terpotong karna tiba-tiba saja soutaichou bergerak menjauh ke arah sebaliknya juha bach berada

"tunggu! Kemana kau pergi?" teriak juha bach

"jangan berteriak! Aku hanya ingin mengatur jarak!! Jika kau ingin membunuhku, datanglah... Setelah membunuh bawahan ku" ucap soutaichou sedikit menoleh ke belakang, ke arah dimana juha bach berada

"kau..." geram juha bach

"apa kau ingin menghormatiku untuk tidak mencuri bankaiku? Tidak lah, tidak akan, kau tidak memilih untuk tidak mencuri bankai kau karena kau tidak sanggup melakukannya" ucap soutaichou tepat sasaran, membuat juha bach terdiam

"kau tahu kemampuan bankai kami dan setelah menilitinya kau mampu mencurinya. Benar 'kan? Itu sebabnya kau takut pada ichigo kurosaki. Dia baru saja menguasai bankainya jadi ada banyak cara untuk mengembangkannya. Dalam kasusku justru kebalikannya, selama 1000 tahu aku tak pernah menunjukkan kemampuanku yang sebenarnya. Kau tak bisa memcuri sesuatu yang batasnya tidak diketahui. Itu hanyalah pemikiran sederhana" ucap soutaichou mengungkapkan analisanya

"inilah akhirnya. Juha bach" sambungnya dingin

"uh... Waaoohhhoohhh! Ooohhh ooooohhhhh!!" teriak juha bach

"oooohhhh!! Kau masih punya hati nurani" ucap soutaichou

"jangang berkata seakan kau tahu! Ingat itu! Jangan harap.... Kau bisa menghentikanku dengan ini!!" ucap juha bach menghancurkan beberapa tengkorak yang menghalanginya

"aku bisa melihat... Tangisanmu, juha bach" ucap soutaichou

"pasti berat... Mengetahui kau tak bisa mencapaiku.. Tanpa menghancurkan bawahanmu. Kau pasti membenciku. Sejak tanpa rasa kasihan aku memanggil teman-temanmu yang mati, untuk melawanmu.TAPI INI TIDAK SEBANDING DENGAN RASA SAKIT DAN KECENCIAN! TEHADAP SEMUA SHINIGAMI YANG TELAH KAU BUNUH!" teriak soutaicho murka

"zanka no taichi. 'Utara'." ucap soutaichou

TENCHI KAIJIN
(Catatan: Harafiahnya, "Surga dan Bumi Terbakar Menjadi Abu/Arang")

begitu cepat bahkan tak terlihat, tiba-tiba saja separuh dari tubuh juha bach tertebas (terpotong).
Soutaichou sendiri kemudian menurunkan pedangnya dan kobaran api yang sebelumnya memenuhi tubuhnya menghilang, lenyap begitu saja menyisakan asap yang keluar dari tubuh sang soutaichou

"kumohon... Maafkan aku... Tuan juha bach" ucap juha bach mengeluarkan kata-kata yang terdengar aneh disaat dia sedang sekarat

To Be Continued