Rabu, November 27, 2013

Versi Teks Bleach Chapter 559. THE NIGHT RIGHT

Sebelumnya akhirnya pihak Gotei 13 dapat menumbangkan satu musuh lagi, adalah Kapten Divisi 7 Komamura Sajin yang berhasil mengalahkan Sternritter "E" Bambietta, dengan sekali tebasan Dangai Jouenya, tapi setelah memakai teknik berubah menjadi manusia, Komamura yang haus akan balas dendam pun harus menerima resikonya, diambang keputusasaan kemudian Wakil Kaptennya pun datang dan menyemangatinya...
Sementara di tempat Bambi yang terlempar karena tebasan Dangai Joue.
“Brengsek...
Kenapa aku bisa kalah dari Shinigami..?
Kenapa juga.. Apa aku yang dikalahkan pertama...?
Tak bisa ku maafkan, sudah jelas
..tak bisa di maafkan.......!!”
Setelah dirinya mengoceh karena tak terima dikalahkan, beberapa sosok bayangan kemudian mendekat.
“Bambi-Chan kasihan sekali ya...”
4 Sternritter lady yang sebelumnya hanya mengamati dirinya bertarung sendiri kemudian muncul, Giselle, Maninas, Candice dan Liltotto Sternritter yang paling muda ini terlihat mengemut sebuah es krim entah didapat dari mana .
“Kami akan menolongmu”
Ujar Giselle menatap Bambi yang tergeletak.
“Kami sedih ketika kau tak bersama kami tahu...
Kau tahu kan...?”
Ujar Giselle lagi dengan pelan, dan entah apa yang akan dilakukannya
“Jangan....
Berhenti....
Jangan lakukan Itu Gigi....!!”
Bambi kemudian malah berteriak, wajahnya juga terlihat panik, Sebenarnya Apa yang akan dilakukan teman-temannya?
Sementara...
Dilangit-langit Seireitei Rukia dan Renji terlihat terbang di Udara, Sama seperti Ichigo, Mereka menuju Dimensi Soul Society dengan menggunakan Shunpou untuk turun kebawah.
Ohhh ya, Nampaknya Rukia dan Renji sudah terlebih dahulu menyelesaikan latihan mereka dan berangkat duluan menuju medan perang.
Sama seperti Ichigo lagi, Mereka tampak mengenakan Jubah berlapis yang menutupi tubuh mereka.
“Aku akhirnya dapat melihat Soul Society...”
Ucap Rukia
“Tidak...
Sekarang tempat itu sudah berubah, dan bisa kita sebut, Tempat Wandenreich..”
Timpal Renji
“Sebentar lagi akan malam...
Ayo bergegas... Renji!!”
Kata Rukia bersemangat.
_
_
_
_
_
_
_
_

Sementara pertarungan New Soutaichou dengan Letnannya melawan Sternritter Grandmaster, Nampak barak Divisi 1 telah sepenuhnya telah bertransform menjadi bangunan yang diselimuti Es.
-- Pertarungan yang dipisahkan dinding Reiatsu --
Tapi pertarungan mereka nampaknya masih berjalan lamban, Haschwalth terlihat masih tertahan oleh Hakudan Kepekki, Adalah Kido yang dapat memblokir kekuatan Quincy yang dibuat Nanao.
“Kelihatannya...
Pertarungan sudah mulai merata...”
Ujar Haschwalth dari luar penghalang.
“Kau sopan juga ya...
Tapi aku juga berpikir demikian...”
Balas Shunsui menyahut.
“Begitulah...
Jika tidak, Aku mana mungkin tidak akan kesini...
Tugas ku adalah...
Mengupas skala dan membuatnya bersandar ke pihak kami...”
Haschwalth kemudian dengan pelan mengangakat pedangnya tanda bersiap memulai serangan kembali lalu membuat Nanao dan Kyoraku terjekut.
“!!”
-- BUAMMMM --
kemudian terjadi ledakan yang menghancurkan kaca-kaca dari bangunan itu.
“Wah Serangan mendadak!
Aku juga lupa kalau Quincy dapat menyerap Reishi”
Ujar Kyoraku.
“Aku sudah berpikir untuk menyerap Reishi yang ada didepan penghalangku ini secara perlahan..
Lebih lambat dari dugaanku, Dan teknikmu lumayan hebat juga...”
Balas Haschwalth.
“Kau dengar itu?”
Kyoraku bertanya pada Nanao dengan suara pelan.
“Harus kah kuulangi?
... Bagaimanapun juga...”
Ujar Nanao, kemudian..
Ternyata Hakudan Kepekki yang menghalangi Hascwalth belum juga musnah, kini malah muncul penghalang baru dengan pola heksagon.
“!”
“Kalau kau punya waktu untuk menghancurkan penghalang disisi lain, artinya..
Kami juga punya waktu untuk membuat penghalang yang baru..”
Ujar Nanao.
“Kelihatannya dinding ini dibuat dengan teknik lain...”
Ujar Haschwalth menebak setelah melihat perbedaan pada penghalang yang baru.
“Benar,
Itu adalah penghalang yang dibuat dengan pola Hexagonal yang berhubungan satu sama lain...
Apakah itu kelihatan rapuh hanya karena tidak berbentuk satu dinding?”
Balas Nanao bertanya.
“Ya, memang dari yang terlihat hanya berhubungan satu sama lain itu sudah terlihat rapuh...
tetapi kenyataannya itu memang benar rapuh, sudah jelas...”
tanggap Haschwalth.
“Ku rasa ada semacam perangkap disana...”
ujar Haschwalth lagi berhati-hati.
“buruk sekali...
sudah tak ada waktu untuk menunggu lagi.”
Haschwalth kemudian mengangkat pedangnya kembali lalu memiringkannya kearah kiri.
“Aku akan menggunakan...
Jalan kekerasan...”
Ujarnya bersiap, namun...
- WUZZZ -
tiba-tiba sebuah cahaya lingkaran dengan bentuk pentagram (lambang Wandenreich) muncul tepat dibelakang Haschwalth.
“!!?”
tidak hanya Kyoraku dan Nanao yang bingung Haschwalth pun kaget dengan kemunculan cahaya itu.
“.........
Begitu ya...”
Ujar Hascwalth pelan.
“Aku mendapat tugas lain untuk kembali ke silbern...
Aku permisi dulu...”
ternyata Hascwalth malah mendapat tugas lain ditengah pertarungannya, ia pun kembali menyarungkan pedangnnya dan kemudian membalikan badan lalu bersiap berjalan pergi.
“Woi... Woi...
Kau mau kabur?”
Ledek Kyoraku.
“Perintah Yang mulia itu mutlak”
Balas Haschwalth.
“Jadi kapan kau akan kembali kesini?”
tanya Kyoraku seakan menantang.
“Secepatnya...”
Jawab Haschwalth singkat.
“Baiklah...
Berikutnya aku akan menunggumu dengan menyiapkan secangkir teh hangat...”
Ungkap Kyoraku masih dengan nada ledekan, sementara sebelum pergi mata Haschwalth masih menatap tajam kearah sang Soutaichou baru itu.

--------------------------
CHAPTER 559 - THE NIGHT RIGHT
Original Translate & Text Version by -
--------------------------

-- gelap, hanya rembulan yang dapat menerangi dunia --
Sementara disudut lain di Seireitei, Ikkaku Madarame dan Yumichika. pasangan sejoli dari Divisi 11 terlihat malah bermesraan dibawah sinar rembulan :mahos #Bukan #Bukan , Mereka terlihat masih menunggu sesuatu dibalik sebuah batu besar... nampaknya mereka belum berhadapan dengan musuh.
“Ini sudah malam rupanya...”
Kata Ikkaku.
“Uh?
Bukannya masih terlalu cepat untuk malam?”
Sahut Yumi menanggapi Ikkaku.
“Cuacanya juga sedang berawan..
Malam sudah dari tadi, baik di Soul Society maupun didalam Seireitei...”
“Bayangan semakin banyak...
firasatku jadi buruk...”
pikir Ikkaku.
-- trap, trapp --
langkah kaki dari belakang Ikkaku dan Yumi kemudian sedikit mengejutkan mereka.
ternyata sesosok bayangan yang muncul itu adalah Letnan dari Divisi 9, Hisagi Shuuhei.
“Hah?
Ikkaku...!”
sapannya sedikit terkejut.
“Aku harus bilang apa ya...
Kenapa kau ikut kesini?”
tanya Ikkaku pelan.
“Aku tersesat...
Daerah Seireitei sudah benar-benar berubah..”
Ujar Hisagi.
“Untuk menemukan kita pihak musuh dengan sengaja menyebarkan padatan Reishi keseluruh Seireitei...”
Lanjut Hisagi.
“Ku rasa kita tak bisa buru-buru ditengah malam.
Mereka bersembunyi dalam bayangan.
Jika kita berjalan keluar secara acak saat malam..
Kita hanya akan jadi mangsa mereka..”
Ujar Ikkaku.
Tapi tepat setelah dirinya menganalisis keadaan, sesosok bayangan besar muncul dan melompat dari belakang mereka...!
Sementara di Istana Es Yhwach, terlihat Cang Du yang sebelumnya telah dikalahkan Hitsugaya dan membeku di kuburan es dan BG9 yang telah dikalahkan Soifon kini keduanya terikat disebuah tiang.
“Sternritter..
Aku akan mengadili kalian yang kalah...”
Ujar Yhwach dengan tenang diatas kursinya.
“Haschwalth...”
“Ya...”
ternyata Haschwalth dipanggil kembali ditengah pertarungannya untuk menghukum Sternritter yang kalah oleh Shinigami.
“Tu..Tu..Tunggu dulu!!
Mohon Tunggu, Aku belum dikalahkan, Tapi terima kasih telah menyuruh kami memakai Vollstandig, Aku baru saja ingin menggunakannya.
Kami masih bisa bertarung Yang Mulia!!”
Ujar BG9 memohon dengan nada ketakutan, dirinya membela bahwa ia masih bisa bertarung.
“Aku mengerti...
Kau sangat beruntung karena masih bisa bertahan.”
Balas Yhwach dengan pelan, sang Raja Quincy masih begitu tenang memerintahkan tangan kanannya Haschwalth untuk membunuh Sternritter yang dirasa tidak berguna karena tak bisa mengalahkan Shinigami.
“ucapkanlah terima kasih pada keberuntungan itu, namun..
Skala pertarungan harus tetap berjalan adil..
Hidupmu diselamatkan oleh keberuntungan...
Dan akan kuhentikan keberuntungan itu dengan malapetaka...”
Ujar Hascwalth dengan pelan dia menarik pedangnya dan mengarahkan kehadapan dua Sternritter yang gagal menjalankan tugas itu.
“Tu--Tunggu, Tolong Tunggu Du-lu”
Teriak sang Sternritter Cyborg, BG9 ketakutan.
Sementara Haschwalth tetap mengabaikannya dan kemudian menebaskan pedangnya.
-- TRRRRRAANNGGGGGGGGG --
Tebasan yang seharusnya membelah pundak Haschwalth ternyata tertahan sesuatu...
Kemudian sesaat Haschwalth tersadar dan melihat, adalah badan Cang Du sendiri, yang dengan kuat menahan tebasan Haschwalth.
“Apakah kau telah melupakan kekuatanku?”
"Julukanku "The Iron / Besi"
Sangat mudah bagiku...
Untuk menahan pedang ini..”
Ungkap Cang Du setelah mengungkapkan dan merubah tubuhnya menjadi sekeras besi, bercak2 besi pun terlihat disekitar wajah kanannya.
“Tebas saja kalau kau bisa...”
Ucap Cang Du menantang...
“Aku tak sudi mati dibunuh oleh siapapun kecuali oleh Yang Mulia...!!”
Lanjutnya berteriak.
“......”
Sementara BG9 nampak terdiam, ketegangannya tertunda untuk sementara namun...
“...
Oh, Mengagumkan...
Sedikit keberuntungan kedua yang kau terima...”
Ujar Haschwalth masih dengan suara pelan...
“Kau tidak melihatnya...?
Sebuah 'Skala' yang miring....”
Haschwalth kembali melakukan eksekusi.
Mata Cang Du kemudian terbelalak, dan moment ini terjadi dengan cepat dan sekilas mata...
--- JRRRRRRRRAAAAAAAAAASSSSSSSSSSSSSS ---
Kali ini Cang Du tak dapat menahan tebasan dari Haschwalth lagi, daerah bagian pundak kanan Cang Du kini pun terbelah... Inikah yang harus diterima oleh Strenritter yang gagal dalam tugasnya?
Sementara kembali ke tempat Ikkaku, Yumi, dan Hisagi.
-- BRUKKKKKK, BRUKKKKKKKKKKKK --
“One..
Two..
Threeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!!!”
ternyata sesosok bayangan besar yang melompat ala gulat tepat ke Ikkaku dan yang lainnya adalah Masked de Masculline, Sternritter dengan Letters "S" itu mencuri kesempatan dimalam hari, ia melompat dari bayangan dan kemudian menimpa Ikkaku, Yumichika, dan Hisagi sekaligus, dan selengah ini kah Ikkaku Dkk sampai tak menyadari gerak-gerik Mask yang berbadan besar.
-- Trenggg, Trenggg, Tenggg --
sebuah Bel Gulat kemudian dibunyikan ala perkelahian sudah selesai.
wooo...
Dengan bangganya karena telah membuat musuhnya K.O dengan serangan tiba-tiba, Mask Mask mengangkat otot-ototnya.
“Woi James!”
Sapa Mask kepada Pria botak bertubuh kecil yang memakai kacamata hitam, nampaknya Pria pendek bernama James yang membunyikan Bel Gulat itu adalah Rekan Mask.
“Kalau begini, kita dapat dengan mudah mengalahkan musuh tingkat Komandan yang kita temui..
Tapi...
Akan menyedihkan kalau kita menang tanpa ada penonton, James!!”
Ujar Mask berpendapat.
“Heh!!
Kau benar Tuan...”
Sahut James membenarkan.
Kemudian...
Mask diherankan oleh kemunculan Dua buah cahaya yang memasuki langit-langit Seireitei.
“Hmmm,
Cahaya Apa itu?”
Kata Mask sambil menatap ke atas langit2 Seireitei.
-- Bwussssssssshh --
Adalah Rukia dan Renji, mereka yang bersamaan menyelesaikan latihan bersama Royal Guard akhirnya tiba di Seireitei.
Keduanya memakai jubah berlapis serta mantel dan juga flight caps, mereka yang tiba dihadapan Mask dan James, apakah keduanya langsung menghabisi Sternritter "S" ini?
Apa yang terjadi selanjutnya?

-- To Be Continued --