Szayelaporro Granz

Szayelaporro Granz (ザエルアポロ · グランツ, Zaeruaporo Gurantsu) adalah Arrancar dari tentara Sosuke Aizen dan Octava Espada (Espada kedelapan) . Dia adalah adik dari Yylfordt Granz.

Penampilan
Szayelaporro memiliki rambut sebahu dengan poni berwarna merah muda merah muda di sisi kanan dahinya, dengan dua garis tipis rambut di sisi kiri kepalanya dan memiliki mata berwarna kuning. Sisa-sisa topeng Hollow mengambil bentuk kacamata berbingkai persegi panjang, memberinya penampilan ilmiah. Penempatan nomor tato Espada nya tidak diketahui. Lubang Hollow terletak di kelenjar nya. Ketika bagian atas tubuhnya terbuka bahkan tak terlihat nomor tato darinya .
Bajunya berbeda dari seragam Arrancar asli. Tidak memakai jaket normal, Szayelaporro mengenakan kemeja panjang yang menutupi seluruh tubuhnya sampai ke puncak lehernya. Ia memiliki tiga garis di seragamnya, masing-masing mulai dari kerah bajunya dengan dua yang menuju ke setiap sisi dada dan satu di tengah. Dia memakai celana panjang biasa dengan sedikit potongan. Dia juga memakai sarung tangan putih. Wajahnya adalah satu-satunya bagian tubuhnya yang taktertutup seragamnya.

Ketika ia diturunkan dari Espada di masa lalu, penampilannya sedikit berbeda. Rambutnya berantakan dan semua tiga baris pada seragamnya turun ke pinggul kanannya, bukan ke kiri, kanan dan tengah.

Kepribadian
Szayelaporro adalah orang yang intelektual dan sangat cermat, karna ia adalah "ilmuwan" dari Espada. Dia sangat narsis dan sangat flamboyan, cenderung cabul, dengan mengomentari lawan-lawannya dan membuat mereka terganggu. Szayelaporro sangat sadis, melihat orang lain tidak lebih sebagai bahan penelitian. Ia berpikir buruk tentang semua yang bukan Hollows, berharap suatu hari nanti akan Aizen menghapus keberadaan semua ras yang bukan Hollows . Ia menganggap dirinya sebagai seorang aktor, memperlakukan pertempuran seperti pertunjukan teater, terutama ketika bermain-main dengan korbannya.

Dia tampaknya memiliki hubungan yang kurang positif dengan kakaknya, Yylfordt.
Dia membanggakan dia adalah "yang paling sempurna," karena ia dapat mereproduksi dirinya dalam tubuh orang lain dan dengan demikian ia memandang abadi dirinya.