Kamis, Februari 26, 2015

Versi Teks Bleach Chapter 617. Return of the God

Versi teks
BLEACH 617. Return of the God
Jangan lupa like, komentar, dan bantu bagikan setelah membaca.

Sementara Ukitake melanjutkan usahanya dalam rangka menghentikan kehancuran dunia.
"Benar-benar bergetar..."
Komentar seseorang. Kemudian, latar berpindah ke sebuah tempat yang gelap gulita.
"Ternyata itu juga menjangkau sampai ke sini ya... Akhir semakin dekat bagi Soul Society..."
Ujar sosok itu.
"..................."
Dia kemudian terdiam cukup lama.
"Kau bisa mendengarku 'kan?
Ini adalah ketidak bersalahan yang paling bisa kita jangkau... Kita tidak akan menjangkau lebih jauh ke dalam kegelapan..."
Ujar sosok itu lagi, menunggu sebuah jawaban.
"Namun... Jika itu kau... Bahkan dari sini pun, kau bisa mendengarku, bukankah itu benar?"
Tanya lagi sosok itu, yang ternyata adalah Kapten-Komandan, Shunsui Kyoraku, terakhir kali berpamitan pada Ukitake karena memiliki sebuah urusan dengan Pusat 46.
"Ayolah... Jawab aku...
...Aizen Sousuke..."
Pinta Shunsui, yang ternyata mengunjungi Aizen di dalam Muken, penjara bawah tanah tingkat kedelapan sekaligus tingkat terakhir atau paling bawah, yang berada di bawah kantor Divisi 1, Shunsui menunggu jawaban dari Aizen, yang telah dikalahkan Ichigo dan disegel oleh Urahara, dan saat ini serta masih dipenjara dalam Muken, pergerakan dari Aizen terakhir kali adalah menolak ajakan untuk bergabung dengan Yhwach dan malah mempermainkannya pada saat invasi pertama Wandenreich.

— — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — —
Versi teks Komik Bleach Bahasa Indonesia Chapter 617. Return of the God
— — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — —

Teks: Menunggu dalam kegelapan.
Terlihat seluruh tubuh Aizen benar-benar tersegel.
Kemudian kembali ke lab Urahara, Ukitake benar-benar berteriak keras kesakitan.
"Ooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"
Teks: Kamikake dimulai!!
Sembari menghadapkan kepalanya ke langit, Ukitake kemudian membuka mulutnya, pada awalnya, Kamikake mengubah bayangan Ukitake menjadi sosok yang menyerupai Mimihagi itu sendiri. Kemudian, bayangan akan tersebar di seluruh tubuh Ukitake sebelum menyebar sampai ke langit dalam bentuk tangan, bayangan sosok Mimihagi mulai keluar dari mulut Ukitake, sementara Urahara dan Rukia menonton dengan cemas, Mimihagi terus keluar membesar dan dengan segera bayangannya itu naik ke langit-langit Seireitei, terus meluncur naik.
Dengan naiknya Mimihagi, beberapa saat kemudian.
"Gempanya......
Berhenti...!"
Ujar Urahara, dia menyadari hal itu dengan terkejut.
Di Reiō daidari, walau masih dan sedang terjebak oleh benang-benang tajam Yoruichi, Yhwach masih sempat berbahagia, namun seketika dia hening, ikut menyadari.
"Apa artinya ini....
Apa itu...."
Ujar Yhwach bertanya-tanya.
Sementara Ichigo dkk kemudian juga ikut terkejut.
Ternyata bayangan sosok Mimihagi telah sampai di sana, Mimihagi segera menggapai Raja Roh, sementara Yhwach memperhatikan dengan seksama.

"Ternyata itu... Ternyata, itu adalah sesuatu yang luput dari mataku ini..."
Komentar Yhwach.
Mimihagi kemudian berlanjut menyelubungi bagian atas Raja Roh.
"Raja Roh, dirimu sendiri!! Kau!! Kenapa!
Kenapa kau si tangan kanan Raja Roh, jangan menghalangi jalanku!"
Teriak Yhwach, dia mulai sewot.
"Kau mulai menjadi sentimental (berperasaan), terhadap Soul Society yang telah kau lindungi selama ini ini!?"
Yhwach terus bertanya-tanya.
"Jawab aku, Raja Roh!!"
Lanjutnya bertanya-tanya, sementara itu, bayangan Mimihagi yang telah menyelubungi Raja Roh itu, kemudian menyempitkan matanya.
Kembali ke lab, Ukitake telah berlutut ke tanah, sementara ekspresi wajahnya sama sekali tak terlihat karena bayangan Mimihagi yang keluar dari mulutnya itu ikut menutupi wajahnya.
"Kapten..."
Sentaro memanggil dengan cemas.
"Kapten Ukitake...!"
Diikuti Rukia yang melakukan hal serupa.
"Berapa lama ini akan berlangsung?"
Soi Fon kemudian mulai bertanya.
"Aku tidak berpikir Ukitake akan benar-benar menjadi pengganti Raja Roh, tapi stabilitas ini hanya akan berlangsung selama Ukitake masih hidup, jadi berapa lama lagi?"
Tanya Soi Fon terus terang.
"Kapten!"
Sentaro kemudian menjadi panik.
"Itu adalah fakta, apakah aku salah, Urahara?"
Tanya Soi Fon lagi.
"Aku tidak tahu"
Jawab Urahara singkat.
"Ini pertama kalinya aku mendengar Kamikake itu...
Aku tidak bisa memberitahu berapa lama lagi...
Tapi yang jelas, kita perlu mencari jalan lain untuk menstabilkan Soul Society, by kbbi sementara Ukitake-san berdiam disini sebagai Raja Roh selama mungkin... Ayo bergegas, kita akan membuat pintu dan menuju Istana Raja Roh!"
Kata Urahara.
"Ya!"
Para Shinigami pun menjawab bersamaan.

Kembali lagi ke dalam Muken, Shunsui berjalan mendekati segel Aizen.
"Tidak ada jawaban ya? Kau juga menentang pembicaraan melalui Reiatsu? Atau mungkin saja seseorang dengan kekuatan sepertimu, by kbbi tidak dapat menangani ini?"
Shunsui terus bertanya-tanya.
--- SRAKKKKKKK ---
Shunsui kemudian membuka rak yang berisi banyak sekali kunci.
"Ini semua merupakan kunci dari segelmu...
Aku telah...
Diberikan izin untuk menggunakan tiga dari ini..."
Ujar Shunsui.
"Kalau begitu, ayo kita berbicara dengan "Mulut"..."
Kata Shunsui, yang akhirnya memutuskan itu.
Kembali lagi ke lab, garis-garis cahaya telah terbentuk menjadi pintu, namun lenyap dengan segera.
"!?"
Urahara terkejut.
"Apa yang terjadi!?"
"Pintunya langsung menghilang setelah kita membuatnya!?"
Ikkaku dan Yumichika juga heran.
"Belum cukup Reiatsu..."
Ujar Nanao yang mengerti situasi.
"Apa!?"
Sementara Hisagi yang tidak tahu segera bertanya.
"Kapten Ukitake selalu menggunakan Reiatsu-nya untuk mendukung tubuhnya yang lemah, itu yang membuat Reiatsu-nya lebih kuat dibanding sisa dari grup kita, tapi dia sekarang dia keluar dari grup, Reiatsu kita tidak cukup!"
Ujar Nanao menjelaskan.

"Kalau begitu...!"
Nanao kemudian mencoba melakukan tindakan dengan kembali menyodorkan bola ke depan yang untuk diisi Reiatsu oleh para Shinigami.
"!"
Namun Lisa segera menghampirinya dan menghentikan Nanao.
"Apa artinya, "kalau begitu"... Kalau begitu kita tidak bisa pergi 'kan..."
Komentar Lisa.
"Yadomaru-san..."
Ujar Nanao.
"Aku di dalam Shihakusho sialan, senang?
Jadi cepatlah bersiap, Kisuke!"
Sementara Hiyori mengoceh sendirian, terlihat para Visored semuanya telah berganti memakai Shihakusho, namun masalah kembali tercipta, dengan tidak cukupnya Reiatsu mereka tidak bisa membuat pintunya.

"Hm...."
Sebuah suara terdengar menghampiri.
"Jadi lesu karena aku mendengar soal perkumpulan, tapi...
Wow... Lihat apa yang telah kau lakukan di lab milikku..."
Ternyata adalah Mayuri bersama Nemu, menengok ke bawah dari atas labnya yang telah hancur.
"Kapten Kurotsuchi!"
Panggil Urahara.
"Begitu, begitu, mengumpulkan semua orang mengisi Reiatsu mereka untuk pintu...."
Mayuri mulai turun memasuki labnya.
"Walau aku tidak mengerti...
Kalau kau membutuhkan jumlah Reiatsu yang banyak, by kbbi kenapa tidak...
Menggunakan Amplifier (penguat rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya [atau tenaga secara umum]) Reiatsu milikku..."
Ujar Mayuri, dia telah menemukan solusinya.
"Kau harusnya lebih cepat memberitahu kami..."
Ujar Urahara menanggapi dengan senyum.
"Yah, aku kira kita tidak akan berada dalam sebuah kekacauan..."
Ujar Mayuri.
Dengan bantuan Amplifier Mayuri, pintu untuk menuju Istana Raja Roh akhirnya terbentuk.
"Ini bekerja, kita membuatnya..."
Hisagi berkomentar dengan senang.

--- CLICKKKKK ---
Kemudian latar kembali lagi ke Muken, Shunsui terlihat membuka salah satu segel Aizen.
"Baiklah, sekarang kau tidak butuh Reiatsu untuk menjawabku... Biasanya itu akan membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang yang mulutnya telah disegel selama 2 tahun untuk berbicara kembali...
...Namun, itu tidak masalah bagimu, 'kan?"
Tanya Shunsui dengan santai.
"Benar"
Tak lama, sebuah jawaban yang sangat singkat dan tak kalah santai pun terdengar, namun jawaban ini justru membuat Shunsui seolah merinding ketakutan.
"Tidak mungkin..."
Batin Shunsui dalam menanggapi Aizen yang baru menjawabnya.
--- TRRAPPPPP ---
Langkah kaki segera terdengar.
"Aku baru membuka segel dari mulutnya...
Bagaimana bisa dia... Berhasil melepas sisanya!?"
Lanjut Shunsui, heran bertanya-tanya dalam batinnya sendiri.
--- TAAAAPPPP ---
Sosok itu semakin mendekat kehadapan Shunsui, keluar dari dalam kegelapan.
"Apa yang salah?
Bukankah, kau masih memiliki dua kunci itu?"
Tak lain sosok itu adalah Aizen, sembari memasang sedikit senyumnya yang khas, Aizen bertanya pada Shunsui yang berekspresi terkejut serta cemas. Shunsui yang nampaknya telah diizinkan oleh Pusat 46, untuk menggunakan tiga dari kesemua kunci segel Aizen, baru saja hanya membuka satu, segel untuk mulut, sehingga bisa berbicara dengan Aizen, namun Aizen malah telah berjalan bebas, berhasil melepas sisa segelnya yang lain.

Teks: Waktu dari sebuah inti!!

Apa yang terjadi selanjutnya...
--- to be continued ---

== Artikel Pilihan Bleach Wiki, cocok banget nih dibaca setelah chapter ini ==
* http://id.bleach.wikia.com/wiki/Sōsuke_Aizen
* http://id.bleach.wikia.com/wiki/Mimihagi
* http://id.bleach.wikia.com/wiki/Jūshirō_Ukitake
- Serta baca artikel lainnya, kunjungi selalu ensiklopedia Bleach Wiki Indonesia, segala artikel informasi Bleach lengkap, yaiyalah hanya ada di sub dari Bleach Wiki Utama (Bhs. Inggris) http://bleach.wikia.com/ = http://id.bleach.wikia.com/
- Bantu bagikan setelah membaca.
- Untuk grup Bleach Wiki http://fb.com/groups/IDBleachWikia
- Follow juga twitter @IDBleachWikia http://twitter.com/IDBleachWikia