Rabu, Juni 04, 2014

Versi Teks Bleach Chapter 583. The Headless Star 2

Versi Teks Chapter 583 - The Headless Star 2
by KBBI
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
Jangan lupa untuk berterima kasih setelah membaca versi text ini, cukup dengan komen setelah membaca. :)


Sebelumnya, Kurosaki Ichigo telah sampai di Seireitei. Ichigo langsung menuju ke tempat sohibnya, Zaraki Kenpachi yang telah dikalahkan dan tak dapat bertempur lagi. Tanpa basa-basi setelah tahu bahwa Ichigo adalah potensi perang no. 1 atau orang yang paling berbahaya bagi Wandenreich, para gadis Sternritter memutuskan untuk langsung menghabisi Ichigo, Liltotto si Sternritter bocah loli langsung memberi instruksi untuk menyerang bersama-sama. Sementara itu di Istana Silbern / Markas Besar Wandenreich. Yhwach terlihat berjalan keluar, dia sempat mengamati situasi yang masih berjalan dari atas Istana Silbern bersama Uryu & Haschwalth yang juga ada berada diatas.
“Haschwalth... Uryu...
Mari kita mulai.”
Yhwach akhirnya membuat pergerakan setelah tahu bahwa Ichigo telah sampai, dia tiba-tiba mengatakan untuk memulai "sesuatu" pada Haschwalth & Uryu, entah apa maksudnya masih tanda tanya.
Sementara disudut lain, Askin Nakk Le Vaar - Sternritter dengan Letter "D" ini terlihat mengamati ke atas Istana Silbern, wajahnya nampak gundah gelisah.
“Jadi sudah dimulai!?
Mari kita lihat...
Apakah aku dapat membuat keputusan.....
Atau tidak...”
Ujar Askin dengan gerak-geriknya yang misterius.

Sementara itu, Ichigo masih bertarung, sebelumnya para gadis itu mengeluarkan Heilig Pfeil mereka masing-masing, mengincar Ichigo, lalu menembaknya secara bersamaan.
p̶a̶n̶a̶h̶ ̶p̶a̶n̶a̶h̶ ̶c̶i̶n̶t̶a̶ masing-masing anak panah dari Heilig Pfeil mereka telah ditembakan, dan kemudian melesat ke arah Ichigo. Secara cepat Ichigo dapat mengatasi tembakan-tembakan itu dengan mudah, sementara beberapa Heilig Pfeil yang masih tersisa kemudian melesat secara random, menghancurkan bangunan-bangunan sekitar.
--- BUMMM ---
--- BUMMM ---
--- BUMMM ---
--- BUMMMM ---
Setelah menembak terlihat Candice terpental dan menubruk salah satu bangunan.
--- BRUKKK ---
“Sial!”
Ujarnya. Tapi tidak hanya Candice yang terpental, yang lainnya juga, untuk menghindari benturan terlihat mereka memanfaatkan Candice yang terpental paling pertama sebagai tumpuan.
--- BRUKKKKK ---
“Wah-wah!”
Giselle yang pertama bertumpu, ia menghantam perut Candice dengan kepalanya.
--- BRUKKKK ---
“Aww”
Selanjutnya Meninas, dia menghantam Candice dengan seluruh tubuhnya.
--- BUAKKKKKK ---
“Hmmmm?”
Dan terakhir, Liltotto, dia tidak menabrak tapi menjadikan Candice tumpuan dengan menginjak wajahnya.

--- BRAKKKKKKKK ---
Tentu saja Candice marah dijadikan tumpuan bertubi-tubi, ia kemudian menghancurkan bangunan itu sambil berteriak.
“Aku tahu kalian melakukannya dengan sengaja 'kan!?
Sialan kalian semua!”
Ujar nya.
Liltotto, Meninas, dan Giselle terlihat kembali memperhatikan Ichigo.
“Oh, dia kuat”
“Ya, dia bisa melawan tembakan Heilig Pfeil kita semua dengan mudah, ngomong-ngomong aku lapar”
Komentar Giselle, dan Liltotto.
“Oh, dia membuatku gelisah”
Ujar Meninas ikut berkomentar.
“Pokoknya dia harus mati ya!”
Kata Giselle.
“Tumben kita semua punya pendapat sama, aku setuju”
Timpal Liltotto.
Sementara saat mereka bertiga mengobrol.
--- ZRTTTTT ---
--- ZRTTTTTTT ---
“Kalau pendapat kita sama itu akan jadi mudah!”
--- ZRTTTTTSS ---
“Sudah diputuskan, ayo eksekusi!!”
Terlihat Candice kini sudah merilis Vollstandignya, sayap-sayap petir langsung mengembang dan seperti Vollstandig Sternritter lainnya, muncul sebuah halo / lingkaran diatas kepalanya.

“Serius nih?”
Melihat Candice serius Liltotto malah bertanya dengan muka datar.
“Aku nggak suka Vollstandig, itu kan bikin capek”
Komentar Giselle mengeluh.
“Dia memang membuat gelisah, tapi apakah kita memang harus membantainya?”
Ujar Meninas malah bertanya.
“Diam kalian semua!
Apa jadinya saat kita melapor ke Yang Mulia, jika melawan pria itu saja kita dipermalukan?”
Kata Candice tambah serius.
“Eh? Tapi sebenarnya kan...”
Ujar Meninas tapi perkataannya terpotong oleh Liltotto.
“Hah? Kau kok semangat sekali sih? Cukup abaikan saja dia”
Ujar Liltotto.
“Kau benar-benar membuat kami resah! Candy-chan! Kau benar-benar serius banget!”
Tanggap Giselle.
“.............................
GRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR”
Dirinya sudah serius, tapi teman-temannya tak ada yang serius, Candice pun nampak geram.
Tapi kemudian...

-------------------------------------
CHAPTER 583 - The Headless Star 2
ORIGINAL TRANSLATE & TEXT VERSION - BY KOMIK BLEACH BAHASA INDONESIA
-------------------------------------

“Ya sudah!
Aku akan menghadapi dia sendirian! Kalian cukup menonton saja!
Jika aku membunuh dia yang merupakan potensi perang terkuat, aku pasti mendapat hadiah dari Yang Mulia!”
Ujar Candice, ia tidak jadi marah pada teman-temannya dan memutuskan untuk melawan Ichigo sendirian.
--- BWUSSSSSSSHHH ---
Candice pun melesat ke arah Ichigo dengan Vollstandignya, terlihat Ichigo juga telah siap dengan Zanpakutounya, sementara setelah Candice pergi, teman-temannya malah membayangkan hal yang aneh-aneh.
Meninas, membayangkan sebuah tahta, Liltotto membayangkan makanan-makanan, dan Giselle entah apa yang dipikirkannya tapi dia terlihat ngiler sendiri.
Candice yang sudah berada dihadapan Ichigo mulai menyerang dan terlihat membuat senjata roh: Pedang Reiatsu berbentuk petir.
--- TRANKKKKKKKKKKKKKKK ---
Ichigo pun menahan serangan Candice dengan Dual-Zanpakutounya.
“Dua pedang? Bagus juga! Seperti kayak punyaku nih!”
Ujar Ichigo geer.
“Hah? Kau tidak lihat? Ini enam pedang! Bodoh!”
--- ZRRRRTTTSS ---
Candice terus menyerang Ichigo, sementara Ichigo hanya menahan setiap tebasannya saja.
Hingga akhirnya Ichigo memutuskan pindah ke udara dengan Shunpounya. Tapi tiba-tiba Candice membidik Ichigo dan mengeluarkan...
--- GALVANO: JAVELIN!! --
Candice membuat sebuah tombak petir panjang dan langsung melemparkannya ke arah Ichigo. Untuk menghalau Javelin tersebut Ichigo lalu spontan mengeluarkan tehnik andalannya, yaitu...
--- GETSUGA.... TENSHOU!! ---
--- BWUSHHHH ---
Terlihat asap yang sempat mengelilingi Ichigo mulai menghilang, Javelin Candice berhasil dihalaunya, sementara Candice terlihat makin geram.
“Ti-Tidak... mungkin...
G-Grrrrrr...”
Ujar Candice sembari menggertakan giginya.

Karena makin geram, seketika Candice kembali mengeluarkan serangan tipe besar.
--- JLEEEEEEGERRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR ---
Dari atas, petir besar seketika menyambar Ichigo. Tapi lagi-lagi...
Serangan Candice gagal, Ichigo kembali muncul, ia dapat menghalau petir besar itu!
“Huh...
Jangan sombong begitu hanya karena tehnikmu
Kalau sebaliknya, apakah kau mampu menyingkirkan seranganku?”
Ujar Ichigo.
--- ZRTTTT ---
--- ZRTTTT ---
Masih belum menyerah Candice kembali menyiapkan serangan selanjutnya.
“Perlihatkanlah wajahmu, itu juga kalau kau masih bernafas...
Setelah menerima...
INI!”
--- ZRTTTTTTTTTTTT ---
--- ZRRRRRRRRRRRRRRRR ---
--- ELECTROCUTION!! --
Candice kini menciptakan serangan yang lebih besar dari sebelumnya.
--- ZRRRRRRRRRRRRRRRRTTTTSSSSSSSSSSSS ---
Serangan yang amat besar itu di arahkan tepat pada Ichigo. Tapi! Lagi-lagi... Sayang sekali serangan Candice dapat disingkirkan oleh Ichigo dengan mudahnya.
Sementara itu, sepertinya Ichigo telah bosan hanya bertahan dan menyingkirkan serangan-serangan Candice.
Ichigo melesat, dan seketika menyiapkan Dual-Zanpakutou-nya, lalu akhirnya...
--- BWUSHHHHH ---
Ichigo mulai menyerang, ia mengeluarkan tehniknya yang baru, yaitu....
--- GETSUGAAAA.... JUUUUUUJIISHOOOOOUUUUUU!!!! ---
--- BWUSHHHHHHHH ---
Ya, akhirnya Ichigo sudah show-off sedikit dengan Dual-Zanpakutou-nya - Zanpakutounya yang asli, kalau Getsuga Tenshou berbentuk tebasan bulan sabit, kini tehnik barunya: Getsuga Jūjishō berbentuk tebasan menyilang / "X" yang sangat besar.
Serangan silang bercahaya yang sangat besar itu telah ditebaskan ke arah Candice, apakah Candice dapat mengatasinya?

--- TO BE CONTINUED ---

Apa yang akan terjadi selanjutnya difinal arc: perang darah seribu tahun ini?
nantikan versi teks Chapter selanjutnya minggu depan hanya disini, yang terpercaya, tercepat dan terbaik ^^

Selesai membaca bantu admin dengan bagikan Chapter ini klik: